FULL VERSION GAMES

Minggu, 30 September 2012

Yahudi Di Belakang Spider-Man



SPIDER-Man is back! Dengan semua yang serba baru. Tak ada Sam Raimi yang menyutradai semua trilogi Spider-Man dalam sepuluh tahun terakhir. Tak ada Tobey Maguire dan Kirsten Dunst. Ini adalah versi reboot. Ya, yang kita bicarakan adalah The Amazing Spider-Man, film Hollywood yang dalam sepekan rilisnya sudah mendulang US$140 juta.

Namun, seperti layaknya film-film Hollywood lainnya yang selalu dibikin sequel, maka Spider-Man kali ini pun berisi pesan-pesan Zionisme-Yahudi, termasuk tentunya lifestyle Barat yang rusak.

Misalnya saja, dalam salah satu adegan, ibu dari Gwen Stacy membiarkan anaknya—maaf—berciuman dengan Peter Parker, alter-ego Spider-Man. Adegan ini tentu tak pantas dilihat oleh anak-anak ataupun remaja. Jauh-jauh hari, The Amazing Spider-Man sudah membidik remaja sebagai pangsa pasar. Tidak heran, di Jakarta saja, anak-anak SD banyak menyerbu film ini sebagai pengisi liburan sekolah.

Film bukan semata hiburan tapi sekaligus media penyampai pesan yang cukup ampuh. Pesan tersebut bisa benar dan baik, juga bisa salah dan buruk. Khusus Spider-Man, mungkin kita akan dibuat kaget bukan kepalang karena ternyata isinya sarat dengan pesan Zionisme-Yahudi dan lifestyle ala Barat. Benar. Sekalipun tema-tema film Spider-Man kentara dengan aroma Kristen, ide dasarnya kuat dengan misi Yahudi.

Masih ingat kalimat “folosofis” yang sering diputar-ulang dalam film Spider-Man? Kalimat sakti Si Muka Jaring itu adalah “with great power comes great responsibility” atau “dengan kekuatan besar akan mendatangkan tanggung jawab besar.” Kalimat ini bukan hanya diucapkan oleh Maguire, namun juga oleh Andrew Garfield, yang menggantikannya sebagai Parker.

Kalimat ini asalnya disampaikan oleh PM Inggris Winston Churchill saat Perang Dunia I berlangsung untuk menunjukkan kekuasaan dan kekuatan Britania Raya. Begitu juga manta Presiden Amerika George W Bush sering mengutip kalimat tersebut untuk menunjukkan kedigdayaan Amerika Serikat sebagai adidaya dunia. Dan yang jelas, kalimat “sakti” Spider-Man itu merupakan ucapan seorang Rahib Yahudi, Eliezer Sneider, kepada semua orang Yahudi, baik di AS, Israel, dan di dunia pada umumnya.

Fakta lain yang juga terpampang di sini adalah film-film Spider-Man selalu dipenuhi dengan orang-orang Yahudi. Sam Raimi adalah Yahudi. Penciptanya, Stan Lee juga orang Yahudi. Istri Maguire, Jeniffer Meyer adalah putri dari Presiden Universal yang juga merupakan seorang Yahudi. Nah!

0 komentar:

Posting Komentar