Pada
masyarakat Indonesia sebenarnya telah jauh hari mengenal hari AHAD sebagai
bagian Nama hari, namun nama hari ini belakangan yaitu abad awal XX mulai
sedikit demi sedikit tenggelam dan kemudian seperti terkubur dan digantikan
namanya menjadi MINGGU,yang berasal dari nama DOMINGO yang lambat laun populer dan
dieja sebagai MINGGU.
Lalu
siapakah Domingo itu? dia adalah tak lain adalah seorang Pendeta Kristen, yang
pada hari Ahad selalu melakukan Kebaktian Gereja dan aktifitas rutin mingguan
itu telah mengubur nama Ahad digantikan hari yang sering kita akrab sebut
yaitu: Minggu.
AHAD
dalam Bahasa Arab bermakna SATU atau KESATU , yang bila disusun urut dengan
hari seterusnya akan menunjukan bilangan hari yang ditunjukan.
Perhatikan tabel ini:
Perhatikan tabel ini:
Ahad (Bhs Arab : Ahad) =
Satu / Kesatu
Senin (Bhs Arab: Isnain) =
Dua / Kedua
Selasa (Bhs Arab:Tsalasa )
= Tiga / Ketiga
Rabu (Bhs Arab:Arbaa)=
Empat / Keempat
Kamis (Bhs Arab:Khamsa) =
Lima / Kelima
Jum'at (Bhs Arab:Jumu'ah)=
Hari Ramai /Berkumpul/Berjama'ah
Sabtu (Bhs Ibrani:Sabbat
)= Hari Berhenti atau Terakhir
Dari
tabel di atas kita telah paham bagaimana hari-hari itu dinamakan dan
ditetapkan.....tanpa kita ketahui sering kita dibodoh-bodohi untuk mengiyakan
karena ketidaktahuan dan ketidakpahaman kita bahwa Hari Ketujuh adalah
Ahad/Minggu, ternyata jelas itu amat keliru dan salah serta amat tidak
mendasar.
Mengapa
demikian? mengapa kesalahan tetap dibiarkan? karena kita sering menuliskan atau
dibiasakan menyebut hari dimulai dari Senin dan berakhir di Minggu, tanpa kita
mau peduli tentang arti utama Ahad tersebut bahkan dapat dikatakan mengabaikan
arti Ahad yang berarti Satu. Bila kita telah paham maka sudah selayaknya kita
mulai menempatkan Ahad pada bilangan Pertama karena memang arti Ahad itu adalah
Hari Pertama.
Inilah
satu bukti bahwa Kesesatan untuk menyelewengkan Hari Sabbat dikalangan Kristen
dengan alasan pembenaran bahwa mereka benar-benar menjaga Sabbat dengan tetap
melakukan Kebaktian di Hari Ketujuh....apakah benar mereka menjaga Sabbat?
ternyata mereka tidak menjaganya justru mereka melupakan Sabbat (Hari Sabtu)
itu dan mengambil Ahad (Hari Minggu) sebagai hari Beribadah....padahal Isa as /
Yesus tidak pernah beribadah di hari Ahad. Pantas jika mereka layak dikatakan
bukan Pengikut, karena nyata mereka adalah benar-benar orang-orang yang
berdusta dan mendustai Sabbat (Hari Sabtu)
--
Perhitungan
Waktu atau Jam :
Kita
sering melihat satu fenomena yang kita sering berhenti dengan perkataan
Khilafiah, padahal Isalam telah datang dengan Alqur'an yang mulia yang
didalamnya terdapat banyak ilmu pengetahuan bagi orang yang mau berpikir.
Masalah Penetapan SHALAT WUSTA menjadi bagian yang dipahami begitu beragam dari
ada yang meyakininya DZUHUR sebagai Shalat Wustha hingga ada yang meyakini
bahwa ASHAR atau bahkan MAGRIB sebagai Shalat Wustha yang dimaksud.
Hal perbedaan ini adalah lantaran Pendalaman tentang pembagian waktu yang tidak mampu untuk ditetapkan atau disikapi, pengklasifikasian Shalat fardhu yang dikaburkan dengan hal yang juga dikatakan sebagai Shalat Wustha.....jika kita teliti dan pahami seharusnya makna yang terkandung tidaklah kabur dan akanmemudahkan kita memahami tentang Wustha dan Keutamaan Shalat Wusta tersebut.
Hal perbedaan ini adalah lantaran Pendalaman tentang pembagian waktu yang tidak mampu untuk ditetapkan atau disikapi, pengklasifikasian Shalat fardhu yang dikaburkan dengan hal yang juga dikatakan sebagai Shalat Wustha.....jika kita teliti dan pahami seharusnya makna yang terkandung tidaklah kabur dan akanmemudahkan kita memahami tentang Wustha dan Keutamaan Shalat Wusta tersebut.
"Peliharalah
SHALAT-mu dan SHALAT WUSTHA"
Ayat
diatas dapat dilihat bahwa ihwal Shalatmu (shalat Wajib) dengan Shalat Wushta adalah
sesuatu yang berbeda.....maka jika masih sama benarkah bisa begini:
1. "Peliharalah SHALAT-mu
(Magrib,Isya,Subuh,Dzuhur,Ashar) dan
SHALAT WUSTHA (Dzuhur)" .....bukankah ketika kita melaksanakan
Shalat Dzuhur berarti kita telah melaksanakan Wustha?
atau:
2. "Peliharalah SHALAT-mu
(Magrib,Isya,Subuh,Dzuhur,Ashar) dan
SHALAT WUSTHA (Ashar)" .....bukankah ketika kita melaksanakan
Shalat Ashar berarti kita telah melaksanakan Wustha?
atau:
3. "Peliharalah SHALAT-mu (Magrib,Isya,Subuh,Dzuhur,Ashar) dan SHALAT
WUSTHA (Maghrib)" .....bukankah ketika kita melaksanakan Shalat
Maghrib berarti kita telah melaksanakan Wustha?
Supaya
kita mampu menelaah bagian Tengah Waktu (Wushta) maka ada baiknya kita
menghitung secara tepat dari mana kita mesti menghitung, tentunya berdasarkan
Perhitungan Hijriyah.Perhitungan yang benar dalam pergantian Hari adalah bukan
dimulai pada pukul 24.00WIB tetapi sebenarnya adalah Jam: 18.00WIB yaitu MAGHRIB
yang berarti PERPISAHAN . Hal ini juga masih bisa ditelusuri bagaimana dalam sejarah
Bangsa Israel menghormati hari semisal SABBAT , karena Hari dimulai selepas
Magrib maka khawatir melanggar SABBAT maka JUM"AT SORE hari mendekati
Maghrib antara jam 3 sore hingga jam 6 sore sudah tidak boleh ada Kegiatan
Dunia karena harus Konsentrasi untuk Memasuki Hari Beribadah (Hari Istirahat)
atau juga manakala kita disibukan untuk melihat Masuknya Hari untuk mulai
Berpuasa Ramadhan dan Idul fitri.....bukankah Magrib adalah waktu untuk
memastikan bahwa Hari itu telah masuk Hari yang baru yang ditunjukan dari
terlihatnya Penampakan Bulan, maka jangan heran jiaka pada saat itu jika
dikatakan sudah masuk puasa sesaat setelh itu Shalat Tarawih akan dilaksanakan karena
babak baru telah masuk.
Perhitungan
Waktu yang tidak diterapkan secara benar mengakibatkan sebagian kita tidak
mempunyai ketetapan untuk memaknai WUSTHA (Waktu Tengah), jika kita fokus
dengan waktu yang tepat maka membagi 3 bagian waktu lalu mencari titik
tengahnya akan menjawab masalah Kegiatan Khusus pada saat waktu Wustha itu.
Mari kita bagi:
Mari kita bagi:
24
jam dibagi 3 = 8 jam
Starting:
18.00WIB-02.00WIB (1/3 Hari)
02.00WIB-10.00WIB (2/3 Hari)
10.00WIB-18.00WIB (3/3
Hari)
Dari
yang diblock dengan menggunakan huruf BIRU dapat dibaca bahwa waktu itu adalah Waktu Special setiap
harinya, yang bisa dipergunakan untuk Muslim dengan apa yang disebut: Shalatul
Wustha.... dsb.
Waktu
itu amat Istimewa penuh keutamaan karena pada waktu itu lebih banyak yang
terlena karena kantuk dan kesibukan aktivitas awal dan penerapan ayatnyapun
akan masuk secara full sebagai pelengkap zikrullah.
"Peliharalah SHALAT-mu
(Magrib,Isya,Subuh,Dzuhur,Ashar) dan SHALAT WUSTHA (Shalat
Lail,Tahajjud,Withir,Isthiharah,Hajat dan Dhuha)"
Mudah-mudahan
Hari yang diulas pada kesempatan ini membuka wawasan kita bagaimana menjelaskan
yang sebenarnya.
wasalam,
Dapatkan info-info islami di islampeace-inside.blogspot.com
2 komentar:
terimakasih atas infonya
indahnya berbagi ilmu, terima kasih. blog yg bagus
Posting Komentar