PARIS-Bisa
diduga, ternyata Yahudi Zionis Israel yang berada di belakang Majalah Perancis
Charlie Hebdo. Adalah Phillipe Val, salah satu pendiri Charlie Hebdo, yang
nyata-nyata pendukung Yahudi dan Zionis Isreal, juga seorang yang sangat anti
Islam. Waspadalah, perang baru saja dimulai!
Darimana
Muasal Charlie Hebdo?
Nama
Charlie Hebdo diadaptasi dari seorang jenderal terkenal Prancis yang terlibat
dalam Perang Dunia II, Jenderal Charles de Gaulle. Ia terpilih sebagai Presiden
Prancis pada 21 Desember 1958, dan pensiun pada 1969.
Charlie
juga berarti Charlie Brown, tokoh paling santai dari komik Peanuts. Ia terkenal
sebagai pembuat karakter anjing lucu bernama Snoopy. Filosofi nama Charlie
diharapkan kritis seperti de Gaulle, namun tetap santai menghadapi masalah
laiknya Brown.
Sejak
awal terbitnya pada 1969, Charlie Hebdo memang mengkhususkan diri pada media
satir, antiagama, penganut ideologi sayap kanan dan ateis. Tidak hanya
mengkritik, mengumpat bahkan menjadi barang jualan media yang terbit setiap
Rabu itu. Namun, dalam beberapa karyanya, Charlie Hebdo terang-terangan
mendukung Yahudi dan Zionis Israel.
Lantas
siapakah dibalik Charlie Hebdo? Saat ini Charlie Hebdo dipimpin Gerard Biard.
Charlie Hebdo bisa dibilang media independen karena semua pendanaan datang dari
patungan para pendirinya, Phillipe Val, Georges Blondeaux, Jean Cabut, dan
Renauld Sechan.
Tapi
independen Charlie Hebdo tercemar oleh ideologi Phillipe Val yang diketahui
sebagai pendukung Yahudi dan Zionis Israel. Ia juga diketahui anti-Islam. Tak
heran jika pemberitaan Charlie Hebdo banyak mengkritik dan menghina Islam.
Sejatinya,
media ini sudah bangkrut tak lama setelah terbit. Tapi, pada 1992 Charlie Hebdo
kembali terbit dan menjadi media yang mengkritisi setiap kebijakan
negara-negara Islam.
Majalah
beroplah 150 ribu itu sebenarnya tidak dilirik warga Prancis. Charlie Hebdo
mulai terkenal tidak hanya di Negeri Menara Eiffel itu, tapi juga dunia,
setelah menerbitkan kartun Nabi Muhammad SAW. Mereka menggambarkan Rasulullah
SAW dalam keadaan tanpa busana. Masya Allah, Na’udzu billah min dzalik!
Majalah
itu juga mengutip kartun di Jyllands Posten, media Denmark yang juga melecehkan
Nabi Muhammad SAW lewat komik untuk kali pertama. Karena penerbitan kartun
Nabi, Charlie Hebdo dikecam umat Muslim dunia, dan Prancis terkena imbasnya.
Charlie Hebdo seolah-olah mengambil keuntungan dengan memercikan minyak tanah, saat emosi umat Muslim dunia terbakar dengan penayangan film 'Innocence of Muslims' buatan Amerika Serikat. Film itu juga menghina umat Islam dan Nabi Muhammad SAW.
Charlie Hebdo seolah-olah mengambil keuntungan dengan memercikan minyak tanah, saat emosi umat Muslim dunia terbakar dengan penayangan film 'Innocence of Muslims' buatan Amerika Serikat. Film itu juga menghina umat Islam dan Nabi Muhammad SAW.
Karena
ulah Charlie Hebdo, Pemerintah Prancis memutuskan menutup Kantor Kedutaan
Besar, konsulat, pusat kebudayaan, dan sekolah internasional di 20
negara-negara Islam.
Menteri
Luar Negeri Prancis, Laurent Fabius mengkritik keputusan Charlie Hebdo
menerbitkan kartun Nabi Muhammad SAW. Sebab, Prancis juga terkena getahnya.
"Di
Prancis, ada prinsip kebebasan berekspresi, yang tidak boleh dirusak,"
kata Fabius.
"Dalam
konteks ini, mengingat video (Innocence of Muslims) tidak masuk akal yang telah
ditayangkan, emosi yang kuat telah terbangun di banyak negara muslim. Apakah
itu benar-benar masuk akal atau cerdas untuk menuangkan minyak ke dalam
api?" ujar Fabius geram.
Bukan
hanya minyak yang dituangkan Majalah Charlie Hebdo ke dalam api, melainkan
bensin yang lebih besar cepat nyalanya. Jadi, jangan salahkan jika kemudian
kaum Muslimin menuntut balas atas penghinaan Majalah Charlie Hebdo ke seluruh
fasilitas negara kafir Perancis dimanapun. Allahu Akbar! Dapatkan info-info islami di islampeace-inside.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar