Sewaktu
negara Israel berdiri dan diproklamirkan tahun 1948, seorang perempuan tua
Yahudi masuk ke rumah ibu Muhammad Ar-Rasyid dalam keadaan menangis. Ketika
ditanya kenapa dia menangis padahal orang-orang Yahudi sedang bergembira, dia
menjawab:
“Sesungguhnya
berdirinya negara Yahudi ini menjadi sebab mereka akan dibinasakan. Menurut
perempuan tua itu bahwa negara Yahudi yang baru berdiri itu hanya akan berumur
selama 76 tahun".
Menurut
Muhammad Ar-Rasyid perkara ini ada kaitannya dengan putaran komet Heli yang
punya hubungan erat dengan kepercayaan Yahudi. 76 tahun itu jika menurut bulan
qamariyah maka sekitar 74 tahun masehi.
1948
+ 74 = 2022 M
"maka
mereka masuk", merupakan kata pada urutan 76, jika dihitung dari ayat 2
surat al-Isra'. Ayat ke 2 surat Al-Isra' adalah dimulainya cerita tentang Bani
Israil. Jika angka 76 kita kalikan dengan 19, maka hasilnya adalah 1444. Tahun
1444, menurut perhitungan penanggalan Hijriah, adalah saat di mana muslimin
akan merebut kembali Masjid Al-Aqsha dibawah pimpinan Imam Mahdi, seperti yang
terdapat dalam makna ayat 7 pada surat Al-Isra?.
Dan
apabila datang masa hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang
orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam masjid,
sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan
sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai.
Begitu
juga jika kita menghitung nilai ayat 104 surat Al-Isra? dengan menggunakan
tabel al-jumal at-taqlidi. Di mana ayat 104 berbicara mengenai janji akhir,
yaitu berkumpulnya Yahudi dari seluruh pelosok dunia ke tanah Palestina. Jika
datang janji akhir, maka Kami datangkan kalian dalam keadaan bercampur baur.
Nilai yang di dapat adalah 2022. Itulah tahun di mana negara Israel akan
mengalami kehancuran.
Sedang
makna pada ayat tersebut yang artinya "dan Kami datangkan kalian dalam
keadaan bercampur baur", menunjukkan bahwa pada tiga tahun terakhir
sebelum berakhirnya Israel, bangsa Yahudi akan datang berbondong-bondong dan
berkumpul di tanah Palestina dalam rangka untuk menghadapai pasukan Imam Mahdi
dalam sebuah perang besar yang amat krusial.
Sebuah
Kata lagi dalam ayat tersebut yang artinya "giliran", menunjukkan
pembalasan Yahudi kepada pihak yang pernah menyerang mereka dahulu. Irak adalah
bagian terbesar dari yang mereka maksud. Kata tersebut menunjukkan juga bahwa
pembalasan Yahudi kali ini tidak main-main, karena bertalian erat dengan
kesempurnaan pembangunan negara Israel yang mengambil secara illegal tanah
tanah Palestina.
Tanah
tersebut akan digunakan untuk membangun pemukiman-pemukiman baru Yahudi, guna
menyatukan bangsa Yahudi yang selama ini terpencar di berbagai negara. Kaum
Yahudi akan menghancurkan negara yang menentang keinginan serta tujuan mereka
tersebut. Usaha-usaha mereka akan dimulai secara nyata pada tahun 2008,
sebagaimana yang tertera pada ayat 22 surat Al-Maidah:
Mereka
berkata: "Hai Musa, sesungguhnya dalam negeri itu ada orang-orang yang
gagah perkasa, sesungguhnya kami sekali-kali tidak akan memasukinya sebelum
mereka ke luar daripadanya. Jika mereka ke luar daripadanya, pasti kami akan
memasukinya."
Dan
lagi-lagi, jika kita menghitung jumlah kata dari ayat 7 surat Al-Isra sampai
dengan akhir ayat 104, akan dihasilkan 1376 kata. Jumlah tersebut sama dengan
jarak tahun antara wafatnya Nabi (SAW) yaitu 632 M, sampai dengan tahun
pengusiran bangsa Palestina yaitu tahun 2008.
2008
- 632 = 1376
Dengan
perhitungan mengunakan tabel Al-Jumal At-Taqlidi, nilai dari ayat yang artinya "kami
tidak akan masuk ke dalamnya (Palestina) sampai mereka keluar" adalah
2008. Tahun tersebut adalah rencana kerja pemerintahan di bawah Perdana Menteri
Israel saat ini, Ehud Olmert, tentang waktu penentuan garis batas wilayah
negara Israel.
Hal
itu pernah diucapkannya dalam salah satu putaran kampanye pemilu bahwa tahun
2010 adalah batas waktu akhir dalam menentukan garis batas wilayah negara
Israel yang baru. Dalam pernyataan lainnya yang dimuat dalam harian Yerusalem
Post, Olmert menyatakan bahwa Israel akan menentukan akhir dari penentuan garis
batas negaranya hingga tahun 2010.
Dalam
janji kampanyenya sebelum terpilih menjadi perdana menteri, Olmert berjanji
bahwa Israel di bawah kepemimpinanya (jika ia terpilih) akan membuat batas
final yang akan memisahkan diri dari mayoritas rakyat Palestina, dan akan melindungi
keberadaan bangsa Yahudi secara paten. Olmert berjanji akan membuat garis batas
yang jelas pada tahun-tahun berikutnya. Dan garis batas itu sangat berbeda
dengan yang dibuat sekarang sebagaimana yang diberitakan oleh BBC.
Kita
dapat melihat bahwa Yahudi mengetahui dengan baik apa yang mereka dapatkan
semenjak awal mula berdirinya negara Israel. Karena mereka adalah pemeluk agama
Samawi yang mengerti kandungan kitab Taurat, yang di dalamnya terdapat berita
tentang masa depan mereka, termasuk berbagai hal yang akan terjadi nantinya.
0 komentar:
Posting Komentar