Dalam
kehidupan sehari-hari, orang tua sebagai manusia kadang lupa mengontrol emosi.
Berbagai masalah yang dihadapi dan belum lagi energi yang habis ketika mengurus
rumah tangga seringkali membuat orang tua lupa menjaga kendali.
Pukulan
ringan atau kekerasan kerap terjadi ketika orang tua emosional. Walau begitu,
tidak sedikit orang tua yang langsung merasa menyesal ketika telah
melakukannya.
Universitas
Tulane, Los Angeles melakukan penelitian terhadap kekerasan anak. Hasilnya,
anak berusia tiga tahun yang sering mendapatkan kekerasan fisik dari orang tua,
cenderung bersikap lebih agresif saat berusia lima tahun. Makin sering
kekerasan yang didapatkan, makin agresif pula perilakunya.
Studi
lain yang dilakukan oleh Universitas Duke, North Carolina menyatakan bahwa
balita yang mengalami kekerasan berdampak memiliki 'Intelligence Quotient' atau
IQ yang rendah. Kekerasan terhadap bayi saat masih berumur satu tahun, akan
membuat anak tersebut mempunyai nilai kognitif yang lebih rendah saat mereka di
usia tiga tahun dibandingkan dengan balita yang tidak mendapatkan kekerasan
dari orang tuanya.
Tapi
khilaf memang tidak bisa dihindari. Jika terlanjur melakukan kekerasan, maka
orang tua bisa meminta maaf kepada sang anak.
"Jika
pemukulan terjadi secara spontan, orang tua harus menjelaskan secara spesifik
dan dengan lembut mengapa mereka melakukan hal tersebut. Mereka juga harus
meminta maaf kepada anak mereka karena telah kehilangan kendali," menurut
American Academy of Pediatrics, seperti yang dikutip dari sheknows.
0 komentar:
Posting Komentar