FULL VERSION GAMES

Kamis, 06 Desember 2012

Bush Nyatakan Serangan Amerika ke Irak-Afghanistan. adalah atas "Perintah Tuhan"



Dick Cheney terlibat adu mulut dengan presiden Barack Obama karena dia merasa tidak setuju dengan segala kebijakan yang diambil Obama. Antara lain mengenai masalah penutupa Guantanamo dan isu-isu lain yang berkaitan dengan perang melawan teror yang dilancarkan oleh mantan presiden AS, George W. Bush.

Walaupun, menurut Colin Powell, mantan menteri luar negeri AS, Dick Cheney bahkan berseberangan dengan pendapat Bush mengenai masalah penutupan Guantanamo.

"Cheney bukan hanya tidak setuju dengan kebijakan presiden Obama. Namun dia juga tidak setuju dengan kebijakan mantan presiden Bush," kata Powell. 4 Desember 2012

"Mantan Presiden Bush berulang-ulang menegaskan kepada dunia internasional dan juga rakyat AS bahwa dirinya ingin menutup Guananamo," tambah Powell.

Sejak bulan lalu, Cheney tampil dalam berbagai acara televisi untuk mempertahankan kebijakan-kebijakan yang diambil dalam masa pemerintahan Bush, termasuk invasi ke Irak. Sementara Bush sendiri tetap diam sejak dirinya lengser dari kedudukannya sebagai presiden AS.

George W. Bush dalam sebuah kesempatan pernah berujar bahwa dirinya mendapatkan perintah langsung dari Tuhan untuk menjajah Irak dan menyerang markan al-Qaeda di Afghanistan sebagai bagian dari misi peperangan suci untuk menghadirkan perdamaian di wilayah Timur Tengah, mengamankan Israel, dan negara untuk orang-orang Palestina.

Mantan presiden AS tersebut menyatakan hal tersebut kala bertemu dengan para petinggi Palestina pada bulan Juni 2003.

Pengakuan Mantan Presiden Bush tersebut diungkapkan setelah Bush mengecam para pejuang Islam, menyamakan ideologi mereka dengan komunisme, dan menuduh mereka ingin membangun kekaisaran Islam garis keras dari Spanyol hingga ke Indonesia.

"Saya menyerang Irak dan Afghanistan karena mendapatkan dorongan dari misi suci yang dibisikkan oleh Tuhan kepada saya: George, pergilah dan perangi musumu di Afghanistan. Dan saya melakukannya, kemudian Tuhan mengatakan kepada saya, George, pergilah dan akhiri tirani di Irak, dan saya melakukannya."

"Saya merasakan suara Tuhan berbisik di telinga saya: pergilah dan buat rakyat Palestina mendapatkan negara, dan buat agar Israel mendapatkan "keamanan" mereka di Timur Tengah. Maka demi Tuhan saya akan melakukannya."

Invasi AS ke Irak dan Afghanistan dibawah komando Bush merupakan perkembangan dari perang melawan Islam yang digaungkan oleh Bush. Hal tersebut dilakukan sejak peristiwa rekayasa tanggal 11 September 2001

Perintah penyiksaan terhadap tahanan tersebut langsung datang dari pemerintahan Bush, bahkan sebelum terungkapnya kasus memo palsu dari Yoo dan Bybee (untuk melegalkan penyiksaan tahanan). Terungkap pula bahwa penyiksaan terhadap tahanan tersebut bukan dimaksudkan untuk mencari dan mengumpulkan informasi, namun untuk menanamkan tuduhan palsu bahwa Saddam Hussein memiliki ikatan dengan Al Qaidah, suatu karangan pemerintahan Bush agar AS dapat menjajah Irak. AS juga mempergunakan banyak senjata terlarang dalam peperangan, seperti fosfor putih dan senjata terlarang lainnya, baik di Irak maupun Afghanistan. Pemerintahan Bush, yang dihuni oleh orang-orang Kristen, tampaknya lebih cenderung untuk melakukan penyiksaan, bahkan jika dibandingkan dengan orang-orang ateis.

Invasi Irak sudah dirancang jauh sebelum peristiwa 11 September, yang dipergunakan sebagai dalih untuk dapat mendaaptkan dominasi penuh seperti yang tertuang dalam Proyek New American Century dimana Dick Cheney menjadi salah satu pendiri, dan Bush sebagai orang bodoh yang bersedia melakukan apa saja. Tujuan utamanya adalah untuk mendominasi dunia, Irak dan Afghanistan hanyalah langkah awal sementara AS masih menarget banyak negara, termasuk Syiria dan Iran.

Segala tingkah laku Bush tersebut membuat dia tidak disukai oleh banyak orang, bahkan dari kalangan rakyat AS sendiri jengah melihat tindakan Bush.

Yang paling memalukan adalah pada saat Bush dilempar sepatu oleh wartawan Irak pada tahun 2007. Hal tersebut langsung memicu timbulnya banyak lelucon mengenai Bush dan sepatu di seluruh dunia. Ada yang menciptakan game dengan tujuan melemparkan sepatu ke kepala Bush, ada juga yang menggambarkannya dalam bentuk kartun.

Seperti yang terjadi di Kairo 4 tahun yang lalu, dimana kartunis Amr Fahmy menggambarkan kartun-kartun mengenai mantan presiden Bush dan sepatu.

Kartunis Amr Fahmi mengatakan bahwa segala hal yang digambarnya merupakan kebebasan berekspresi dalam bentuk gambar patung Liberty yang tangan kanannya memegang sepatu, bukannya sebuah obor, sementara tangan satunya memeluk kotak sepatu.

Namun, meski menuai banyak hujatan dari seluruh dunia. Bush agaknya akan lolos dari jerat hukum AS yang memperkarakan masalah penganiayaan dan tindak ilegal Bush kepada para tahanan Guantanamo.

Menurut sebuah sumber yang dekat dengan pihak Departemen Kehakiman, proses penyelidikan yang dijalankan oleh para penyidik terhadap mantan presiden AS, George W. Bush untuk menjatuhkan sanksi atas tindakan ilegal dalam proses interogasi seperti water-boarding akan diakhiri dan Bush akan tetap tidak tersentuh.

Orang-orang yang tersangkut dalam perkara tersebut termasuk John Yoo dan Hakim Jay Bybee, yang tengah menikmati empuknya kursi jabatan di pemerintahan, juga tidak akan dijatuhi hukuman.

Menurut sumber yang tidak bersedia menyebutkan namanya, dalam sebuah draf laporan yang telah dikirimkan oleh Departemen Kehakiman untuk penunjukan senator baru, disebutkan bahwa mereka tidak akan menerima tuntutan hukum

Sumber Suara Media

Bagi yg BELUM TAU bahwa WAR ON TEROR (PERANG MELAWAN TERORISME) yg dikumandangkan BUSH beberapa tahun yg lalu sebenernya ADALAH WAR ON ISLAM/perang melawan ISLAM (PERANG SALIB MODERN)

Presiden George W. Bush sendiri secara terang-terangan, dalam jumpa pers lima hari pasca serangan 11 September, tepatnya Ahad, 16/11/2001 M (28/6/1422 H) menegaskan," This Crusade, this war on terrorism, is going to take a long time." (Perang salib ini, perang melawan terorisme ini, akan memakan waktu yang lama, BBC 16/9/2001 M). Begitu jelas dan tegas, namun justru sebagian kaum muslimin yang polos atau munafikun sibuk mencari-cari alasan untuk memalingkan penegasan Bush. Mereka mengatakan," Itu diucapkan karena marah…ia keseleo lidah…" dan alasan-alasan lainnya. Padahal, Bush hanyalah mengungkapkan ideologi yang diyakininya. Seandainya ia bisa mengungkapkan dengan istilah lain yang lebih jahat dan keji, ia akan mengungkapkannya. Allah Ta'ala berfirman :

" Dan sungguh telah nampak kebencian yang sangat dari mulut-mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh dada-dada mereka lebih besar lagi." (QS Ali Imran ;118).

Ucapan yang senada, juga telah diucapkan oleh mantan PM Inggris Margaret Tatcher dan PM talia Silvio Berlusconi, beberapa hari setelah tragedi 11 September. Mereka berbicara tentang agama Islam, bukan tentang teroris. Ungkapan Berlusconi adalah,

Islam menolak pluralisme, mengajak kepada rasisme dan mendorong terorisme." Jika menurut mereka Islam mendorong terorisme, dan perang salib ini dilancarkan untuk memerangi terorisme, maka hasilnya adalah sama ! Perang melawan terorisme = perang melawan Islam !

Para jurnalis AS dan Barat juga menyebutkan bahwa perang ini adalah perang melawan Islam. Di antaranya, wartawan David Silburn menulis dengan judul " Perang ini bukan melawan Terorisme, melainkan melawan Islam." Majalah National Report menulis judul " Inilah Perang, Mari Menyerbu Mereka di negerinya". Dalam artikel tersebut, ditulis :"Bangsa kita telah diserang oleh sekelompok ekstrimis kriminil, kita harus menyerbu mereka di negeri mereka, membunuh pemimpin-pemimpin mereka dan memaksa mereka memeluk agama Masehi."

Harian New York Times edisi 7/10/2001 M memuat headline sepanjang enam halaman, dengan tajuk " Ini adalah perang agama." Judul cover harian tersebut adalah " Siapa mengatakan ini bukan perang agama?". Penulis artikel ini, Andrew Sulivan, menulis dalam artikelnya bahwa perang kali ini adalah perang agama. Artikel-artikel serupa begitu bertebaran di berbagai media massa Barat.

0 komentar:

Posting Komentar