Sebagian
orang masih bertanya-tanya apa perlunya seorang Muslim memahami tanda-tanda
Akhir Zaman? Ia tidak menyadari bahwa kejahilan atau ketidak-pedulian seseorang
akan tanda-tanda tersebut bisa berakibat fatal bagi kehidupannya.
Misalnya,
masalah datangnya Imam Mahdi. Sebagaimana disebutkan di dalam banyak hadits,
Nabi Muhammad shollallahu ‘alaih wa sallam telah memprediksi akan diutusnya
seorang lelaki yang bakal menjadi pemimpin ummat Islam di Akhir Zaman. Lelaki
ini akan memenuhi bumi dengan keadilan setelah tadinya dipenuhi dengan
kezaliman dan kesewenang-wenangan. Artinya, ia akan menjadi panglima kaum
muslimin dalam mengalihkan kehidupan dewasa ini di babak keempat –yakni babak
kepemimpinan Mulkan Jabriyyan (para penguasa diktator)- menuju ke babak kelima
–yakni babak tegaknya kembali khilafatun ‘ala minhaj an-Nubuwwah (ke-Khalifahan
yang mengikuti metode Kenabian). Ia akan mengajak kita meninggalkan sistem
jahiliyyah modern penuh kezaliman menuju sistem Islam penuh keadilan di
penghujung umur dunia fana menjelang hari Kiamat.
لَوْلَمْيَبْقَمِنْالدُّنْيَاإِلَّايَوْمٌلَطَوَّلَاللَّهُذَلِكَالْيَوْمَحَتَّىيَبْعَثَفِيهِرجلمِنْأَهْلِبَيْتِييُوَاطِئُاسْمُهُاسْمِيوَاسْمُأَبِيهِاسْمُأَبِييَمْلَأُالْأَرْضَقِسْطًاوَعَدْلًاكَمَامُلِئَتْظُلْمًاوَجَوْرًا“Andaikan dunia tinggal sehari sungguh Allah ta’aala akan panjangkan hari tersebut sehingga diutus padanya seorang lelaki dari ahli baitku namanya serupa namaku dan nama ayahnya serupa nama ayahku. Ia akan penuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman dan penganiayaan.” (HR Abu Dawud 9435)
Dari
hadits di atas sebagian Ulama menyimpulkan bahwa Imam Mahdi akan memiliki nama
Muhammad bin Abdullah. Sebab kata Nabi namanya mirip nama Nabi shollallahu
‘alaih wa sallam sedangkan nama ayahnya mirip nama ayah Nabi shollallahu ‘alaih
wa sallam . Itulah sebabnya para pejuang Palestina, khususnya kelompok Hamas
mempunyai slogan perjuangan yang berbunyi:
“Wahai kaum Yahudi, Khaibar, Khaibar… Pasukan
Muhammad pasti akan kembali.”
Khaibar
merupakan nama sebuah benteng kokoh bangsa Yahudi yang berhasil dijebol dan
dihancurkan oleh pasukan Islam di masa lampau sekian belas abad yang lalu.
Pasukan Hamas seringkali melaungkan semboyan di atas untuk menggentarkan fihak
pasukan Zionis Yahudi. Agar kaum Yahudi ingat selalu bahwa sekuat apapun
benteng mereka sesungguhnya semua kekuatan itu akan bisa dihancurkan oleh
pasukan Islam bila dikehendaki Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Selanjutnya pasukan Islam mengingatkan bahwa “pasukan Muhammad” pasti akan
datang kembali untuk membuat perhitungan. Dan istilah “Pasukan Muhammad”
mengisyaratkan ke masa lampau, yaitu pasukan pengikut Nabi Muhammad shollallahu
‘alaih wa sallam , dan sekaligus ke masa yang akan datang, yaitu pasukan
pengikut Muhammad bin Abdullah lelaki yang kelak datang berpredikat Imam
Mahdi…!
Jika
seorang Muslim tidak memiliki kecukupan pengetahuan mengenai Imam Mahdi, bisa
saja fihak musuh-musuh Islam mempromosikan seorang Imam Mahdi gadungan ke
pentas dunia. Lelaki tersebut mengaku bernama Muhammad bin Abdullah. Media
milik kaum kuffar kemudian mengorbitkannya sedemikian rupa sebagai lelaki yang
pantas memimpin ummat Islam, padahal ia adalah Imam Mahdi palsu yang akan
menyesatkan ummat Islam, terutama generasi mudanya. Lalu berbondong-bondonglah
ummat Islam mem-bai’atnya padahal ia akan menyesatkan setiap muslim dari jalan
lurus yang diridhai Allah.
Sebaliknyapun
demikian. Pada saat Imam Mahdi yang sejati telah datang, media kaum kuffar
segera memberikan label seperti teroris, ekstrimis dan sejenisnya. Lalu setiap
Muslim yang bodoh dan tidak pernah mempelajari hadits-hadits mengenai
kemunculan dan kriteria Imam Mahdi segera mencapnya sebagaimana diinginkan oleh
media kuffar tersebut. Akhirnya jangankan si Muslim tadi berbai’at dengan Imam
Mahdi, malah sebaliknya ia akan mendaftarkan dirinya ke dalam pasukan yang siap
memerangi Al-Mahdi. Padahal Rasulullah shollallahu ‘alaih wa sallam jelas-jelas
memerintahkan setiap orang beriman di Akhir Zaman untuk mempersiapkan diri
menghadapi kedatangan Imam Mahdi. Dan bilamana kedatangannya sudah nyata
Rasulullah shollallahu ‘alaih wa sallam memerintahkan kita untuk segera
mendaftarkan diri ke dalam pasukannya betapapun sulitnya keadaan ketika itu.
فَإِذَارَأَيْتُمُوهُفَبَايِعُوهُوَلَوْحَبْوًاعَلَىالثَّلْجِ“Ketika kalian melihatnya (Imam Mahdi) maka ber-bai’at-lah dengannya walaupun harus merangkak-rangkak di atas salju.” (HR Ibnu Majah 4074)
Bila
seorang Muslim pengetahuannya cuma sebatas bahwa Imam Mahdi bernama Muhammad
bin Abdullah, maka tentunya dengan mudah fihak musuh akan mempermainkan
pengetahuannya yang terbatas itu untuk mengorbitkan Imam Mahdi palsu. Ia tidak
cukup rajin untuk mempelajari hadits-hadits lainnya soal Imam Mahdi agar ia
memiliki pemahaman yang relatif utuh.
Lalu
si Muslim tadi malah akan berseberangan jalan dengan Imam Mahdi yang sebenarnya
karena terbiasa mengikuti kemauan para penguasa diktator yang sedang digdaya di
zaman penuh fitnah dewasa ini. Bila media penguasa diktator menjuluki Imam
Mahdi yang asli sebagai teroris, maka si Muslim pandir tadipun akan membeo
dengan menjuluki Imam Mahdi sebagai teroris. Bahkan ia akan penuh kesungguhan
turut berfihak kepada kelompok yang memerangi Imam Mahdi dengan dalih sedang
menjalankan proyek mulia “War on Terror.” yg sedang dilancarkan AMERIKA
Saudaraku,
sungguh merugilah barangsiapa yang menganggap remeh pemahaman akan tanda-tanda
Akhir Zaman. Padahal hari demi hari berlalu sedangkan tanda demi tanda semakin
tersingkap di hadapan kita bersama. Bersiap-siagalah, saudaraku. Segeralah
belajar mumpung masih ada waktu. Jangan sia-siakan umur padahal Kiamat semakin
dekat…!
Ustad
Ihsan Tanjung
Dapatkan informasi-informasi teknologi, komputer, notebook, gadget, di infokomputer4u.blogspot.com
Dapatkan informasi-informasi teknologi, komputer, notebook, gadget, di infokomputer4u.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar