Islamophobia
adalah istilah kontroversial yang merujuk pada prasangka dan diskriminasi pada
Islam dan Muslim. Istilah itu sudah ada sejak tahun 1980-an, tapi menjadi lebih
populer setelah peristiwa serangan 11 September 2001. Banyak ‘kejadian’ yang
disebabkan oleh Islamophobia atau ketidaksukaan seseorang, kelompok bahkan
organisasi terhadap Islam. Berikut adalah kejadian-kejadian yang mendiskreditkan
Islam & Nabi Muhammad :
Pertama,
Buku The satanic Verses (1988). Buku ini merupakan novel keempat karya Salman
Rushdie. Novel ini sebagian besar terinspirasi dari kisah Nabi Muhammad. Dalam
novel ini, sang tokoh utama yang bernama Mahound (yang kemungkinan besar
merujuk pada Muhammad) diceritakan secara kilas balik paralel dengan dua tokoh
utama lainnya Gibreel Farishta dan Saladin Chamcha. Hal ini menimbulkan
kontroversi dari pihak Muslim.Bahkan pemimpin Iran ketika itu, Ayatollah
Ruhollah Khomeini, sampai mengeluarkan fatwa memerintahkan semua umat Muslim
untuk membunuh Rushdie.
Kedua,
film Submission (2004). Submission adalah sebuah film singkat berbahasa inggris
yang berdurasi 11menit. Judul film yang disutradarai oleh Theo van Gogh
dan ditulis oleh Ayaan Hirsi Ali ini merupakan terjemahan langsung dari kata
“Islam”. Film ini bercerita tentang empat karakter fiksi yang dimainkan oleh
aktris tunggal dengan mengenakan jilbab, namun dibalut dalam tubuh tembus
pandang yang ditato dengan ayat-ayat dari Al-Qur’an. Sebagai reaksi dari film
tersebut, sutradara van Gogh dibunuh oleh seseorang yang menganggap film tersebut
telah menghina Islam.
Ketiga,
Kartun Jyllands-Posten (2005). Kontroversi mengenai kartun Nabi Muhammad
pertama dimulai setelah dua belas kartun Nabi diterbitkan di surat kabar
Jyllands-Posten, 30 September 2005. Jyllands Posten adalah surat kabar terbesar
di Denmark. Kontroversi mulai menghangat di bulan Desember 2005, saat
Organisasi Konferensi Islam mulai menyatakan penentangannya.
Keempat,
Film Fitna (2008). Film ini dirilis di Internet pada tanggal 27 Maret 2008.
Pembuatan film Fitna ini sendiri dilatar belakangi oleh pengetahuan Wilders
tentang sejarah Islam. Ia merasa bahwa Islam telah mengurangi kebebasan di
Belanda dan perilaku Muhammad tidak cocok dengan kemoralan Barat.
Berbagai kecaman terus muncul seiring dengan diputarnya film propaganda ini.
Bahkan, mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad, menyerukan kepada seluruh ummat
Islam untuk memboikot semua produk Belanda. Sedangkan pemerintah Indonesia
dengan tegas mengecam dan mencekal Geert Wilders apabila Ia hendak berkunjung
ke Indonesia.
Kelima,
film Innocence of Muslim (2012). Innocence Muslim atau sebelumnya disebut
adalah film anti-Islam yang beredar pada September 2012. Film yang
mendiskreditkan Nabi Muhammad dibuat oleh orang Mesir Amerika Nakoula Basseley
Nakoula, dengan menggunakan nama samaran dari “Sam Bacile” dan “Alan Roberts.
Pada tanggal 8 September, film tersebut dikecam oleh partai politik Mesir.
protes pun semakin meluas ke negara-negara muslim lainnya bahkan hingga
menyulut kerusuhan di Benghazi, Libya. insiden ini bersamaan dengan
peringatan 11 tahun serangan 11 September 2001 di AS.
0 komentar:
Posting Komentar