Ulama
Islam paling senior di Kahsmir, India, Bashiruddin Ahmad, mengusir seluruh
warga negara Amerika Serikat dari wilayah tersebut. Hal ini masih berkaitan
dengan film amatir ‘Innocence of Muslims’ yang telah merendahkan Islam dan Nabi
Muhammad.
“Warga
AS yang berkunjung ke Kashmir harus segera meninggalkan wilayah ini sebagai
wujud sentimen umat muslim yang terluka oleh film tersebut. Setiap orang
mengakui kebesaran Muhammad dan setiap upaya untuk merendahkan tidak akan bisa
ditolerir,” ujar Imam Besar Jammu dan Kashmir itu seperti dilansir AFP, Jumat
(14/9/2012).
Unjuk
rasa anti-Amerika juga dilaporkan terjadi di India. Ratusan pengacara di
Srinagar, Kashmir, menggelar demo dengan meneriakkan slogan-slogan anti-AS.
“Sekitar
700 orang dari kami tidak bekerja hari ini untuk memprotes film yang telah
menghujat agama ini. Kami ingin mencegah orang-orang untuk membuat film semacam
itu dan kami mendesak pemerintah AS untuk melarang film tersebut dan mengadili
sang sutradara dengan hukum yang berkaitan dengan penghasutan orang lain,”
tutur mantan Presiden Asosiasi Pengacara Pengadilan Tinggi Jammu dan Kashmir,
Zaffar Shah.
Aksi
demo damai ini digelar sejak Kamis (13/9/2012) waktu setempat. Polisi tetap
mengawal jalannya aksi protes demi mengantisipasi semakin meluasnya unjuk rasa
berujung bentrokan, terutama pasca sholat Jumat.
Diketahui
bahwa sekitar 150 juta penduduk India menganut Islam. Penduduk muslim umumnya
mendominasi wilayah Kashmir, yang terletak di wilayah Himalaya tepatnya di perbatasan
India dan Pakistan.
Sekedar
diketahui film ‘Innocence of Muslims’ ini merendahkan Islam dan Nabi Muhammad
karena isinya menggambarkan kehidupan umat muslim tidak bermoral dan sarat
kekerasan. Film tersebut juga menyinggung Nabi Muhammad dan dibumbui dengan
tema phedofilia dan homoseksualitas, serta memperlihatkan Nabi Muhammad tidur
dengan banyak wanita.
Akibatnya,
kantor-kantor kedubes AS di Mesir, Libya, Yaman, Iran dan Tunisia diserbu demonstran
bahkan hingga memakan korban jiwa. Duta Besar AS di Libya, Christopher Stevens,
beserta 3 staf diplomatiknya tewas akibat serbuan demonstran di Benghazi,
Libya. Sedangkan 4 demonstran di Yaman tewas terkena tembakan aparat polisi
yang berusaha membubarkan massa.
0 komentar:
Posting Komentar