Setelah
Menteri Pertahanan, Ehud Barak, menyatakan pernghormatannya kepada umat Islam
Palestina yang melaksanakan ibadah Ramadhan. Pada suatu konferensi untuk para
pers media Arab, Presiden Israel Shimon Peres menunjukkan kepada wakil-wakil
dari 30 media tersebut sebuah klip video baru dengan ucapan selamat
melaksanakan ibadah Ramadhan.
Dalam
video itu, orang yang paling bertanggung jawab atas pembantaian umat Islam di
Palestina ini mengatakan “Salam Alaikum. Atas nama semua orang Israel, saya
ingin mengulurkan tangan kepada seluruh umat Muslim di seluruh dunia tentang
keinginan yang terbaik untuk Ramadhan Karim,” katanya.
“Bulan
suci ini adalah kesempatan untuk mengulurkan tangan satu sama lain untuk
perdamaian. Semoga kali ini bisa menjadi tahun perdamaian untuk wilayah ini dan
orang-orangnya yang menghuninya. Saya mengirimkan salam hangat saya untuk
kalian semua, untuk semua tetangga kami,” tambahnya, seolah lupa dengan seluruh
kejahatan-kejahatan yang dia lakukan kepada umat Islam di Palestina.
Peres
mengakhiri pesan, setelah ucapan salam berbahasa Arab (assalamualaikum), dengan
tersenyum dia berkata, “Ramadhan adalah waktu yang baik untuk membuat teman
baru. Saya mengundang Anda untuk menjadi teman-teman saya di Facebook.”
Menanggapi
sikap Shimon Peres yang terkesan ramah ini, Kholili Hasib, seorang peneliti
dari Institut Pemikiran dan Peradaban Islam Surabaya berkomentar, “Patut
dipertanyakan apakah itu benar2 sikap toleransi yang tulus atau sekedar
propaganda, atau juga toleransi yang sementara. Kita patut bertanya, jika dia
benar-benar toleran terhadap ibadah kaum muslimin, harusnya tidak hanya di
bulan Ramadlan Israel bertoleransi terhadap muslim Palestina, tapi peribadatan
lainnya juga, termasuk tidak membatasi muslim Palestina melakukan shalat Jumat
di Masjidil Aqsha.” tegasnya.
“Menurut
saya itu hanya propaganda Israel saja. Israel itu tidak akan toleran terhadap
kaum muslimin! Coba saja setelah ini, pasti pembunuhan terhadap pejuang
Palestina akan tetap berlangsung. Orang toleran itu kan jika hatinya tidak
benci. Nah, Israel ini tetap menyimpan kebencian, bagaimana mau bisa toleran? “
tambah tokoh pemikiran Islam ini kepada redaksi saat diwawancarai.
Begitu
pula dengan mantan Pimred Eramuslim yang saat ini aktif di Kajian Zionisme
Internasional, Muhammad Pizaro memberikan argumentasi tegas tentang sikap
Shimon Peres tersebut. “ Itu adalah dusta! Yang memang selalu diulang-ulang
sebagai tabiat orang Yahudi yang sudah dijelaskan dalam Qur’an. Jangan pernah
mempercayai Israel, karena mempercayai Israel berarti kita turut mempertahankan
hegemoni kedustaan,” tuturnya.
“Kalau
memang ehud konsisten dengan ucapannya, harusnya dia merobohkan tembok
penghalang di tepi barat yang selama ini membatasi gerak muslim Palestina. Tapi
yang terjadi, pihak Israel justru melanjutkan rencana membangun tembok Tepi
Barat. Kolonel di Israel sudah menyampaikan rencana itu di depan Mahkamah Agung
Israel tanggal 4 juli kemaren. Pekerjaan awal yang akan dilakukan adalah
sekitar pemukiman dekat Bethlehem yang dikenal sebagai Gush Etzion,” tambahnya.
Diakhir
wawancara dengan wartawan underground tauhid, beliau menegaskan bahwa
satu-satunya cara membebaskan gerak rakyat Palestina adalah Israel harus angkat
kaki dari Palestina. Karena mereka membangun pemukiman di tanah ilegal. “Sekali
lagi saya katakan, Israel dalam hal ini adalah pendusta besar!”
0 komentar:
Posting Komentar