Sahabat
sekalian, panggil saya Mr X. Anda tidak perlu tahu siapa saya yang sebenarnya.
Yang anda perlu tahu adalah simaklah yang saya sampaikan, dan rasakan dalam
realitasnya. Jika anda mengerti, anda akan tahu bahwa bom – bom menakutkan dari
Zionisme Israel itu sudah ada di sini, di negeri ini. Ia telah berubah bentuk
dalam ragam agenda. Rudal rudal Zionis, kini telah hadir mulai dari ruang tamu
rumah anda, ke dalam cara berpikir anda bahkan ke dalam sistem gaya hidup dan
sudut pandang kita sehari – hari.
Jika
anda terus mencari tahu siapa saya, maka anda tidak akan pernah tahu dan anda
akan lelah dengan pencarian anda mengenai saya. Jika apa yang saya sampaikan
benar, maka refleksikanlah kebenaran ini dalam resistensi pergerakan dakwah
kita yang jelas, cerdas, terarah dan produktif, karena saat anda melihat bahwa
pendapat kita adalah berseberangan, sesungguhnya kita adalah lawan.
Ini
info X Files pertama dari saya. Ada agenda besar untuk mengadu domba antara
Islam dengan pihak nasionalis. Indikasi ini tercium sejak disebarnya bom buku
ke kalangan nasionalis.
Jika
anda pernah mendengar kasus, bertebarannya anjing – anjing liar di tengah kota,
yang notabene kota – kota tersebut adalah kota – kota dengan penduduk yang
memiliki kultur Islam yang sangat kuat. Percayalah, bahwa anjing – anjing itu
tidak hadir karena arus alamiah dari tradisi alam, semua adalah bagian dari
sebuah konspirasi dan serangan psikologis.
Pihak
Islamphobia (baca :Mereka) sangat mengetahui apa-apa yang dilarang oleh agama
kita, melalui pintu inilah mereka hendak menyingkirkan posisi kita dari peranan
sosial. Kita sengaja dibuat tidak nyaman dan risih tinggal di kota tersebut.
Ini serangan dalam bentuk psikologis. Jangan takut kepada anjing, takutlah
kepada Allah Swt saja. Bentuk lainnya seperti gay, waria dan lesbian. Saya
menyebut ini seperti teknik mengusir tikus dari lobang dengan cara
menyemprotkan asap.
Menarik,
ketika seorang ingin mengidentifikasi siapa saya, ini adalah komunitas hobby
kami. Setiap hari kami kami selalu mengekspresikan hobby kami yang sama di
komunitas ini. Namun sayangnya di komunitas ini ada ‘mereka’. Ya, jika anda
sudah siap dengan informasi ini, tentunya saya tidak perlu menjelaskan maksud
dari kata ‘mereka’ ini siapa?. Mereka coba membangun ketidaknyamanan atas
kehadiran saya. Alkohol, kondom, freesex dan pancingan – pancingan debat kusir
diarahkan untuk memancing argumentasi saya.
Intinya
bukan untuk melatih ilmu saya, tapi justru membangun persepsi dan
ketidaknyamanan baik untuk diri saya, ataupun untuk lingkungan kepada saya.
“Mereka” berharap saya tidak lagi eksis di komunitas itu, mereka ingin saya
pergi.
Permainan
mereka sangat rapi, bahkan cenderung seperti tidak terasa namun tetap bisa
mengarahkan. Sayangnya, seberapa banyak alkohol dan budaya kondomisasi ditempat
tersebut, saya justru tidak terpengaruh, dan saya tidak pergi dari tempat itu.
Saya justru lebih sering datang ke lingkungan tersebut, sering, sering dan
semakin sering.
Dalam
prinsip saya, kalau para da’inya sudah menyingkir dari peranan sosial, pihak
Islamphobia akan dengan mudah menghasut saudara kita yang lain (yang belum
sempat ngaji dan yang tidak mengerti hakikat agama Islam).
Perhatikanlah
baik – baik hampir di setiap masjid besar di sebuah kota, selalu dibangun
tempat hiburan di sekitarnya. Masalah ini pernah diangkat di majalah Sabili.
Tujuan mereka jelas, ingin menyerang kita secara mental terlebih dahulu.
Intinya,
mereka bermaksud mengebiri fungsi sosial kita dengan cara melemparkan hal-hal
yang dibenci oleh Islam ke masyarakat umum. Saran saya, jangan mundur dari
peranan sosial. Saudara kita yang belum memahami Islam di luar sana masih
banyak dan mereka membutuhkan posisi kita untuk menjaga mereka (sekalipun
mereka tidak tahu dan tidak menyadari)
“Ketika
musuh terlalu kuat untuk diserang, seranglah sesuatu yang berharga yang
dimilikinya. Ketahui bahwa musuh tidak selalu kuat di semua hal. Entah dimana,
pasti ada celah di antara senjatanya, kelemahan pasti dapat diserang. Dengan
kata lain, anda dapat menyerang sesuatu yang berhubungan atau dianggap berharga
oleh musuh untuk melemahkannya secara psikologis.”
“Jangan
pernah menyerang secara langsung musuh yang memiliki keunggulan akibat
posisinya yang baik. Giring mereka untuk meninggalkan sarangnya sehingga mereka
akan terjauh dari sumber kekuatannya.”
“Perlemah
kemampuan tempur musuh anda dengan secara diam-diam membuat konflik antara
musuh dan teman, sekutu, penasihat, komandan, prajurit, dan rakyatnya.
Sementara ia sibuk untuk menyelesaikan konflik internalnya, kemampuan tempur dan
bertahannya akan melemah.”
bertahannya akan melemah.”
*JANGAN
TERLIHAT DAN JANGAN TERDENGAR*
0 komentar:
Posting Komentar