Para
pioner-pioner Al-Qaida telah mengidentifikasi beberapa masalah yang melanda
umat Islam saat ini sehingga keadaan umat Islam kritis dan hampir tak berdaya,
diantaranya yaitu:
- Keadaan umat Islam sekarang tidak sesuai Al-Qur’an dan As-Sunnah. Kehidupannya sangat jauh dan bahkan bertentangan dengan syari’at Islam.
- Pemerintahan negara- negara yang berpendudukan Islam tidak diatur dengan hukum Allah tapi dengan hukum kafir sekuler dan diatur oleh perpanjangan boneka kafir.
- Kekayaan negara-negara Islam telah dirampas oleh musuh Islam dan para munafiqin.
- Tidak (belum) ada yang berusaha menyelesaikan masalah umat.
- Adanya rekayasa untuk membuat umat Islam lemah dan terbelakang dari segi pendidikan, teknologi, budaya, kekayaan, dan seluruh segi kehidupan.
- Berbagai partai, ormas, dan jama’ah Islam yang ada telah gagal membuat perubahan.
- Arogansi musuh bertambah parah dan ketamakan mereka semakin menjadi-jadi.
Setelah
mereka (para pioner Al-Qaida) merumuskan masalah tersebut maka mereka
menyimpulkan siapa yang menjadi dalang atau penyebab utama terjadinya kekacauan
bahkan hingga menyebabkan kehancuran umat ini. Tidak lain adalah kaum Yahudi
dan Nasrani Protestan Anglo Saxon (WASP-White Anglo Saxon Protestan). Hal ini
mereka kaji dari penelusuran sejarah dan ayat-ayat Al-Qur’an.
Untuk
melawan hegemoni dari persekutuan antara Yahudi dan WASP dengan menggunakan
kekuatan militer. Kekuatan ini menurut mereka harus memiliki lembaga sendiri.
Lalu
dibentuklah organisasi baru dengan nama Al-Jabhah Al-Islamiyyah li Muharobati
Al-Yahudi wal Amirikan (Front Perlawanan Islam Internasional Untuk Memerangi
Yahudi dan Amerika).
Fokus
pertama utama organisasi ini adalah mengumpulkan informasi tokoh-tokoh dan
organisasi-organisasi yang sejalan dengan visi misi mereka.
Lalu
mereka menjalin hubungan hingga membuat kamp-kamp pelatihan militer atau
tadrib. Para pemuda dari berbagai penjuru dunia mulai berdatangan ke
Afghanistan.
Tujuan
tadrib waktu itu tidak hanya untuk menetap dan berjihad di Afghan tetapi
setelah berlatih para mujahidin tersebut disebar ke penjuru dunia untuk menjalankan
misi oganisasi tersebut.
Dari
markas inilah muncul sebuah nama “Qoidatul Jihad Al-Mubarak“.
Tujuan strategi Al-Qaida jelas yaitu mengembalikan Islam melalui penegakan Daulah Islam dan Khilafah Islamiyyah dengan Jihad.
Tujuan strategi Al-Qaida jelas yaitu mengembalikan Islam melalui penegakan Daulah Islam dan Khilafah Islamiyyah dengan Jihad.
Untuk
itu para pemikir senior Al-Qaida mempelajai berbagai gerakan sejak dua abad
silam. Mulai dari Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab di Nejd dan Hijaz, Sanusiyah
di Libya, Mahdiyyah di Sudan hingga jihad Islam modern memerangi imperialis
Barat. Tidak hanya itu harokah-harokah seperti Ikhwanul Muslimin, Hizbut
Tahrir, Jama’ah Islamiyyah di India dan Pakistan, Jamaluddin Afghani beserta
muridnya Muhammad Abduh pun mereka pelajari. Kajian ini tidak hanya secara
teori saja tetapi langsung diaplikasikan lalu membandingkan kegagalan dan kesuksesannya,
kurang dan lebihnya. Hal ini terkait dengan latar belakang Al-Qaida yang
terdiri dari berbagai suku, kabilah, negara, harokah, dan jama’ah. Dan inilah
yang memberikan kontribusi besar bagi Al-Qaida.
Dari
penelusuran berbagai gerakan yang telah ada Al-Qaida mencatat berbagai faktor
kegagalan yang pernah terjadi.
Ada
empat faktor penyebab kegagalan :
- Masing-masing gerakan memiliki persepsi berbeda dalam mengidentifikasi masalah. Menyebabkan semua kemampuan yang dikerahkan tidak optimal untuk dapat mencapai tujuan.
- Berbagai gerakan tidak memiliki perencanaan yang rinci dengan tujuan, sarana, dan metode yang jelas.
- Berbagai gerakan belum berani maju memimpin umat menggantikan pemerintahan kafir (sekuler-imperialis-komunis-sosialis-DEMOCRACY).
- Berbagai gerakan belum mampu mengoptimalkan sumber daya manusia dan alam yang ada.
Keempat
faktor itu menghasilkan poin-poin gerakan seperti berikut :
- Mujahiddin pembela negara, tempat-tempat suci, dan umat Islam adalah pemimpin yang sah secara syari.
- Pemimpin-pemimpin negara yang ada (yang tidak mau berhukum dengan syari’at) adalah perampas kekuasaan yang bersekutu dengan pasukan kafir.
- Dunia Islam saat ini telah bertentangan dengan syari’at Islam. Hal ini terjadi karena umumnya mereka besandar pada hukum buatan manusia dan bepaling dari syari’at Alloh dan juga meninggalkan jihad. Penyebab Allah menurunkan adzab.
- Harus ada perencanaan yang rinci dan gamblang, tujuan, sarana, metode yang jelas serta tetap memperhatikan kondisi umat secara lokal maupun global.
- Perubahan manusia yang beradab harus dimulai dari perubahan pemikiran dan keyakinan.
- Dan jihad adalah jalan satu-satunya.
- Jihad akan selalu tumbuh berkembang dan subur dengan gerakan yang berdasar kajian yang teratur.
Dari
keseluruhan poin-poin tersebut maka Al-Qaida merencanakan strategi besar yang
disusun secara bertahap dalam beberapa fase.
Dan
inilah 7 fase menuju kemenangan dan kejayaan umat Islam dan penegakkan Daulah
Islam hingga [insya Alloh] kekhilafahan [minimal sebagai pengusung Khilafah
Islamiyyah atau Ashabu Raayati Suud-Pasukan Panji Hitam] :
1. Fase
Penyadaran : Fase ini dimulai awal 2000 dan berakhir tahun 2003. Tujuannya
adalah memaksa Amerika dan sekutunya la’natullah ‘alaihim keluar dari
kandangnya agar mudah untuk dijangkau alias dihancurkan.
2. Fase
Membuka Mata : Fase ini diencanakan berlangsung pada tahun 2003 hingga 2006.
Tujuannya adalah membuat umat sadar akan kondisinya dan menguak kedok kejahatan
kaum kafirin yang dikawal oleh Amerika dan semua sekutunya.
3. Fase
Kebangkitan dan Berdiri : Fase ini dilaksanakan sekitar tahun 2007-2010.
Tujuannya untuk menambah personil yang sipa terjun ke bebagai medan di seluruh
dunia.
4.Fase
Pemulihan Keadaan : Fase ini betujuan untuk menjatuhkan kekuasaan rezim-rezim tiran
yang mencengkeram negara-negara Islam dengan melakukan kontak kuat secara
langsung. Fase ini direncakan sekitar tahun 2010-2013.
5. Fase
Memproklamasikan Negara : Pada fase ini memfokuskan untuk mendirikan Daulah
Islam dengan menggabungkan berbagai organisasi jihad dunia dan Al-Qoida yang
direncakan pada tahun 2013-2016.
6. Fase
Konfrontasi Total : Perang besar-besaran antara dua kubu. Kubu Mukminin dan
Kubu Kafirin wa Bathilin. Perang anatar yang Haq dan yang Bathil. Perang dari
sleuruh segi dan meluas ke seluruh penjuru negeri. Dengan perencanaan yang akan
tejadi pada tahun 2016.
7. Fase
Kemenangan Mutlaq [insya Alloh] : Dimulai dari Fase Konfrontasi Total yang
diyakini oleh paa konseptor Al-Qoida akan berjalan singkat 3 atau 9 tahun.
Yaitu dari tahun 2016 hingga 2019 atau 2025.
Semoga
Allah melindungi dan merahmati para mujahidin dan para ulama muwahiddin yang
terus menyuarakan jihad dan berupaya menegakkan khilafah Islam, membongkar
kebathilan system syaithon dari komunis hingga demokrasi.
sumber : buku masterplan Alqaeda 2020
0 komentar:
Posting Komentar