FULL VERSION GAMES

Jumat, 11 Februari 2011

Asus Eee PC 1215P Review

Netbook dengan prosesor dual core Intel Atom N550 sudah semakin marak beredar di pasar Indonesia. Salah satunya adalah Eee PC 1215P, produk komputer jinjing ringkas besutan Asus.


Berbeda dengan netbook pada umumnya yang menggunakan layar hingga 10 inci, Asus menawarkan layar yang lebih besar, 12 inci.


Dari sisi prosesor, dibandingkan netbook yang menggunakan Atom seri terdahulu, netbook dengan prosesor Intel Atom N550 memiliki kinerja yang lebih baik, namun dengan konsumsi daya yang rendah. Selain itu, platform Atom N550 juga mendukung memori DDR3 yang lebih hemat energi.


Spesifikasi dan Fitur

Secara teknis, Eee PC 1215P mempunyai prosesor dan memori yang cukup bertenaga untuk menjalankan berbagai aplikasi multimedia. Sayangnya, dari sisi grafis, produk itu hanya diperkuat dengan teknologi Intel GMA 3150.

Meski cukup untuk melakukan aktivitas seperti streaming video, namun untuk menjalankan aplikasi grafis definisi tinggi yang lebih intens, kinerjanya hanya secukupnya.

Padahal, layar 12 inci dengan aspect ratio 16:9 yang digunakan sudah mendukung resolusi HD (1280x720 piksel) karena resolusi optimal layar berteknologi LED netbook ini adalah WXGA 1366x768 piksel. Berikut ini spesifikasi teknis Asus Eee PC 1215P.

Asus Eee PC 1215P

Display

12.1" LED Backlight WXGA (1366x768)

CPU & Chipset

Intel Atom Pineview N550 (1,5GHz, 1MB L2)

Memori

DDRIII SO-DIMM 1GB (Maksimal 2GB)

Konektivitas

WLAN 802.11b/g/n @2.4GHz(2), Bluetooth3.0

Penyimpanan

250GB / 320GB HDD + 500GB Eee Storage

Kamera

0,3M piksel

Audio

Hi-Definition Audio CODEC, Stereo Speaker

Input / Output

VGA, 3xUSB 2.0 LAN, Audio, Card Reader

Baterai

6-cell Li-ion, hingga 8 jam

Dimensi

96 x 203 x 23 milimeter

Bobot

1,45Kg (dengan baterai)

Sistem operasi

Windows 7 Home Premium, Windows 7 Home Basic, atau Windows 7 Starter

Garansi

1 tahun

Pengguna netbook ini bisa menggunakan salah satu sistem operasi Windows 7 yang ditawarkan yakni seri Starter, Home Basic, ataupun Home Premium. Yang menarik, jika terjadi kerusakan terhadap sistem operasi tersebut, cukup menekan F9 lalu memilih pilihan recovery, maka sistem operasi akan dikembalikan ke kondisi seperti saat baru dibeli.


Uji Coba

Ukuran netbook yang 12 inci juga membuat touchpad ataupun kawasan palm rest menjadi lebih lebar. Saat bekerja, keyboard chiclet yang disediakan terasa cukup nyaman untuk ditekan. Sayangnya, tidak demikian dengan tombol pada touchpad yang terasa lebih keras dibanding rata-rata.

Dari sisi kapasitas penyimpanan, Asus menyediakan harddisk berkapasitas 250 atau 320GB pada produk ini. Meski sudah cukup besar, pengguna tetap berhak mendapatkan media penyimpanan ekstra yang lebih besar yakni berkapasitas 500GB, meski tidak terpasang secara fisik pada netbook.


Storage tambahan itu diberikan secara online. Artinya, pengguna yang membutuhkan tempat untuk menyimpan data bisa melakukannya di server Asus di internet. Layanan ini cocok bagi mereka yang memiliki mobilitas tinggi untuk menikmati apa yang disebut sebagai cloud computing.


Saat diuji coba, kami mengubah opsi manajemen daya ke posisi kinerja maksimal.
Setelah itu, dari kondisi baterai terisi penuh, kami menggunakan netbook ini untuk bekerja secara non stop dengan aplikasi Office, menjelajah internet, berkirim email, instant messaging, dan streaming video lewat WiFi.


Pada percobaan dengan setting tersebut, baterai mampu memasok daya hingga 4,5 jam. Artinya, jika metode penggunaan komputer Anda tidak intensif, baterai pada netbook ini mampu bertahan lebih dari itu.


Netbook yang sudah hadir secara resmi di pasar Indonesia sejak awal Desember lalu itu tersedia di harga US$369 atau sekitar Rp3,29 juta.


Kelebihan
Prosesor dual core, kinerja lebih baik

Layar mendukung resolusi HD

Kekurangan
Kinerja grafis kurang maksimal

0 komentar:

Posting Komentar